Inilah Perbedaan Unik Gelato dan Es Krim Konvensional: Ketahui Sebelum Membeli!

Kuymasak Tren saat ini menunjukkan bahwa penjualan gelato semakin meningkat akhir-akhir ini.

Apalagi bila Anda berada di Yogyakarta, salah satu cabang penjual Gelato ini selalu ramai diborong pengunjung.

Meskipun baru dibuka, pengunjung telah berkumpul dan mengantri hanya untuk membeli dua scoop gelato.

Tentu saja, pasti Anda bertanya-tanya kan tentang apa sebenarnya gelato itu?

Untuk sebagian orang, nama gelato mungkin belum secerlang es krim.

Walaupun tampilannya hampir serupa, es krim dan gelato sebenarnya mempunyai perbedaan.

Inilah sebabnya mengapa dalam hal harga, gelato cenderung lebih mahal daripada es krim.

Maka apa sebenarnya perbedaan antara gelato dengan es krim biasa?

Perbedaan Antara Gelato dan Es Krim Konvensional

Beberapa perbedaan antara es krim dan gelato terletak pada komposisi bahannya, cita rasanya, kelembutan teksurnya, serta temperaturnya saat disajikan.

1. Bahan yang digunakan

Sebagaimana telah disinggung diawal, gelato dan es krim berdimul dari bahan utama custard yang serupa, yaitu susu, krim, dan gula.

Akan tetapi, keduanya diciptakan dengan rasio bahan-bahannya masing-masing.

Es krim diproduksi menggunakan takaran krim yang lebih besar, sedangkan gelato disiapkan dengan porsi susu yang lebih tinggi.

Menurut Licht, salah satu founder dan CEO dari Gelato Boy, sebuah perusahaan gelato di Denver, AS, "Rata-rata resep es krim mengandalkan campuran krim dengan jumlah susu yang lebih sedikit, sementara gelato justru memakai proporsi kebalikkannya."

"Susu menjadi bahan utama yang kami gunakan dengan penambahan krim secukupnya," jelasnya.

Karena penggunaan krim dalam jumlah besar, es krim mengandung lemak susu yang lebih tinggi dibandingkan dengan gelato.

Es krim umumnya memiliki kadar lemak susu antara 15-20% serta wajib memuat minimal 10% lemak.

Sementara itu, gelato yang asli memiliki kandungan lemak susu sekitar 5-8 persen.

Selain itu, es krim juga terkadang mengandung kuning telur dan gelato tidak.

"Pada gelato, kami benar-benar hanya akan menggunakan telur, jika kami ingin mencicipi rasa telur," ungkap Licht.

Biasanya kita akan melihat toko gelato yang menggunakan kuning telur dalam vanila, karena itu adalah rasa pelengkap, atau sering kali dalam rasa yang mengandung kacang-kacangan."

"Karena lemak ekstra pada kacang-kacangan terkadang membutuhkan emulsifikasi ekstra yang dapat diberikan oleh telur," ungkap dia.

2. Rasa

Gelato diaduk dengan kecepatan yang jauh lebih lambat daripada es krim, dan akibatnya udara yang masuk ke dalamnya lebih sedikit.

Gelato biasanya mengandung sekitar 15-30 persen overrun (persentase udara yang dimasukkan ke dalam produk selama proses pembekuan), yang membuatnya lebih padat daripada es krim. Banyak yang berpendapat jika hal ini membuat rasanya lebih kuat.

"Gelato menjadi lebih padat karena kadar lemak susunya yang lebih rendah serta mengandung lebih sedikit udara, hal ini membuatnya lebih aromatik," jelas Licht.

Satu keunggulan dari gelato terletak pada rasa yang lebih segar dan intens, berkat tidak adanya lemak butter dalam campurannya.

Maka rasa kopi akan semakin mirip dengan kopi aslinya dan pistachio juga akan tetap terasa seperti pistachio sebenarnya, karena kadar lemak yang berkurang tidak lagi menyembunyikan cita rasanya.

"Lalu kita akan menikmati lebih banyak es krim gelato pada tiap sendokannya karena teksturnya yang lebih padat," jelas Licht.

Di sisi lain, es krim memiliki kadar udara yang lebih tinggi dibandingkan gelato, walaupun variasinya dapat cukup beragam.

Beberapa merk es krim buatan pabrik bisa mencakup hingga 100 persen overrun, artinya sebagian dari produk tersebut terdiri atas 50 persen udara.

Meski demikian, pendirinya Jeni's Splendid Ice Creams, Jeni Britton menyebut bahwa kebanyakan merk es krim mewah ini memiliki kadar udara yang rendah—hampir setara dengan level gelato.

"Kami tak dapat menghindari udara saat memproses krim dan gula. Oleh karena itu, diperlukan tahap pengocokan agar udara meresap dengan sempurna, menjadikannya lebih ringan," jelas Britton.

3. Tekstur

Oleh karena memiliki kadar krim dan udara yang lebih tinggi, es krim menjadi lebih lunak dibandingkan gelato. Di sisi lain, gelato terkenal dengan kelembutan serta tekstur kriminya yang lebih padat.

"Mengherankannya adalah kebanyakan orang percaya bahwa gelato mengandung lebih banyak lemak atau krim dibandingkan es krim, padahal kadar krimnya hanya sedikit di atas," jelas Licht.

Karena begitu padat, gelato tak mempunyai banyak ruang udara, hal ini pula mencegah pembentukan Kristal Es secara signifikan.

"Teksturnya lebih halus, yang mungkin dapat disebut lebih krimy walaupun dengan jumlah krim yang lebih sedikit," lanjut Licht.

4. Suhu

Gelato punya tekstur yang lembut lantaran dihidangkan dengan suhu yang lebih hangat dibandingkan es krim, umumnya berkisar antara -15 derajat Celsius sampai -12 derajat Celsius.

Es krim ditampilkan saat temperatur di bawah -17 derajat Celsius atau bahkan lebih dingin.

Gelato dan es krim biasanya disimpan di suhu yang berbeda sehingga memerlukan jenis freezer yang tidak sama pula.

Britton mengatakan bahwa gelato dihidangkaan di lemari pendingin dengan sirkulasi udara, sedangkan es krim disajikan dalam lemari frozen gravity yang tertutup.

"Ice cream umumnya disajikan setelah dibekukan, dan proses pemberesan ice cream membuat komponen-komponennya melebar didalamnya," jelasnya.

Belum ada Komentar untuk "Inilah Perbedaan Unik Gelato dan Es Krim Konvensional: Ketahui Sebelum Membeli!"

Posting Komentar

Berikan kritik dan saranmu agar kuymasak bisa lebih baik lagi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel