Waspadalah! Empat Kondisi Psikologis yang Membuat Kopi Menjadi Musuh Anda dalam Menghadapi Kecemasan dan Gelisah

Kuymasak - Bagi sebagian orang, secangkir kopi adalah kunci untuk memulai hari dengan energi dan fokus. Namun, bagi yang lain, hal itu membuat mereka terjerumus dalam kecemasan dan kegelisahan.

Ada yang bisa habiskan bercangkir-cangkir kopi dalam sehari, ada yang malah tidak nyaman hanya karena aroma kopi. Semuanya bergantung pada karakter psikologis unik setiap orang.

Dikutip dari Geediting.com, ada beberapa kondisi psikologis yang menjadi penyebab kegelisahan seseorang saat minum kopi. Penasaran apa saja? Yuk simak penjelasannya.

1. Sensitivitas terhadap Stimulan

Sudah menjadi fakta umum bahwa kopi adalah stimulan. Bagi banyak orang, kopi adalah dorongan energi yang mendorong mereka bangun dari tempat tidur di pagi hari. Namun, bagi sebagian orang, stimulan yang sama dapat memicu datangnya kecemasan dan kegugupan.

Ini biasanya disebabkan oleh peningkatan sensitivitas terhadap kafein.

Apabila Anda mengalami kegelisahan sesudah minum satu atau dua cangkir kopi, mungkin hal ini disebabkan oleh cara metabolisme tubuh terhadap kafein yang berbeda dengan orang lain.

Mungkin sistem tubuh Anda mengolahnya dengan lebih lambat sehingga menimbulkan peningkatan denyut nadi, rasa gelisah, serta perasaan cemas. Hal ini bukan berarti Anda harus total meninggalkan kopi — namun bisa dipikirkan untuk pindah ke campuran kopi yang memiliki kadar kafein lebih sedikit atau batasi asupan kopi tersebut.

2. Kecenderungan Berpikir Berlebihan

Banyak kali terjaga pada tengah malam dengan pemikiran yang bergejolak di kepala, tak bisa menenangkan diri dan rileks? Salah satu faktornya adalah kebiasaan meminum kopi saat dini hari.

Berfikiran terlalu banyak, condong untuk menganalisa setiap hal, mempertimbangkan peluang, dan kerap kali merasakan kesulitan saat hendak membuat pilihan.

Psikolog menyatakan bahwa hal ini merupakan karakteristik umum pada orang-orang dengan gangguan kecemasan.

Kini, campurkan eksaserbasi berpikir dengan konsumsi kafein. Kopi mengaktifkan sistem saraf pusat serta bisa menaikkan tingkat ketelitian mental. Meskipun hal itu tampak positif, untuk seseorang yang memiliki pola pikir overanalisis, situasinya bisa berbalik menjadi sesuatu seperti lomba berkelanjutan dalam otak mereka sehingga membuat kondisi semakin rumit.

Membatasi minum kopi, apalagi pada malam hari, dapat mempermudah penenangan pikiran. Ini akan membantu Anda meredakan diri saat akhir harinya berlangsung daripada bingung dengan arus pemikiran yang tak tertahan.

3. Kepribadian Introvert

Sebagai orang introverted, mereka pada dasarnya lebih sensitif terhadap sekitar dan stimulasi yang ada di dalamnya. Kondisi lingkungan yang damai serta hening sangat disukainya sementara situasi penuh aktifitas atau berisik kerapkali membuat mereka merasa tertekan.

Bayangkan saat ini: seseorang yang cenderung pendiam menyeduh segelas kopi pekat.

Kafein bisa membangunkan tubuh mereka, sehingga mungkin membuat mereka merasa lebih siap dan peka. Kenaikan tingkat kesadaran ini terkadang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau khawatir.

Jika Anda adalah tipe orang introvert yang suka minum kopi namun tidak betah dengan perasaan cemas yang timbul, cobalah mengatur konsumsi Anda. Bisa jadi kombinasi kafein berkurang atau bebas kafein akan lebih sesuai bagi Anda!

4. Orang dengan Kepekaan Tinggi terhadap Stres

Di kehidupan kita yang selalu bergerak dengan cepat, stres sudah menjadi tamu tetap bagi sebagian besar orang.

Bayangkan sekarang menambahkan bahan penguat seperti kopi ke dalam kombinasi itu.

Kafein bisa membuat tubuh menghasilkan jumlah kortisol yang lebih besar, yaitu hormon yang diproduksi ketika kita merespons tekanan.

Untuk orang-orang yang telah memiliki kecenderungan alami terhadap tekanan, situasi tersebut bisa membuat mereka mengalami stimulasi berlebihan, yang pada gilirannya menciptakan rasa takut dan ketidaktenangan.

Ini mirip dengan memberi makan api. Caffeine di dalam kopi bisa mengaktifkan respon stres, sehingga Anda akan merasa lebih cemas.

Apabila Anda telah mengalami kelelahan mental yang berat, dampaknya bisa menjadi lebih buruk lagi. Mencoba minum sepiring teh herbal atau sekedar gelas air pada malam hari sebagai gantinya untuk secangkir kopi, bisa menjadi pilihan untuk menghindari peningkatan tingkat stres.

Belum ada Komentar untuk "Waspadalah! Empat Kondisi Psikologis yang Membuat Kopi Menjadi Musuh Anda dalam Menghadapi Kecemasan dan Gelisah"

Posting Komentar

Berikan kritik dan saranmu agar kuymasak bisa lebih baik lagi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel