Harga Pangan Melambung di Malut: Cabai dan Bawang Mencapai Titik Tertinggi
SUARA TERNATE - Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dipimpin oleh Bank Indonesia melaporkan bahwa beberapa jenis produk pertanian di Pasar Tradisional Maluku Utara, pada hari Selasa tanggal 13 Mei tahun 2025, memiliki harga jual untuk cabe rawit merah yaitu stabil dengan nilai Rp120.000 setiap kilonya (kg), sedangkan harga bawang merah adalah sebesar Rp62.500 tiap kilonya (kg).
Saat ini, sesuai dengan informasi dari PIHPS pada pukul 11.00 WITA, harga komoditas pangan yang diperdagangkan oleh pengecer di wilayah Maluku Utara adalah bawang putih seharga Rp62.500 setiap kilogramnya.
Berikutnya, harga beras berkualitas rendah jenis I adalah sebesar Rp14.500 per kilogram (kg), sementara untuk beras berkualitas rendah jenis II harganya menjadi Rp17.000 per kg. Untuk beras dengan kategori sedang jenis I juga berada pada level yang sama yaitu Rp17.000 per kg. Sedangkan, beras sedang jenis II dibanderol dengan harga Rp16.250 per kg. Di tingkat atas, terdapat beras premium jenis I dengan harga jual mencapai Rp18.500 serta beras premium jenis II dipatok pada angka Rp17.500 per kg.
PIHPS melacak harga cabai merah besar sebesar Rp90.000 per kg; cabai merah keriting senilai Rp75.000 per kg; serta cabai rawit hijau dengan nilai Rp120.000 per kg.
Berikutnya, daging ayam ras segar dijual dengan harga Rp44.000 per kg, sedangkan daging sapi berkualitas I berhargaRp140.000 per kg.
Selanjutnya, harga produk-produk lain seperti gula pasir dalam negeri sebesar Rp21.000 per kilogram, minyak goreng eceran dengan harga Rp21.500 per liter, merk minyak goreng kemasan A senilai Rp23.500 per liter; dan merk B dari minyak goreng yang dikemas juga berada pada angka Rp20.500 per liter.
Tetapi, PIHPS juga mencatat bahwa harga rata-rata telur ayamras segar di Maluku Utara adalah sekitar Rp36.050 per kg.
Belum ada Komentar untuk "Harga Pangan Melambung di Malut: Cabai dan Bawang Mencapai Titik Tertinggi"
Posting Komentar
Berikan kritik dan saranmu agar kuymasak bisa lebih baik lagi